Senin, 07 April 2014

Bagaimana cara merancang wps? ..

MERANCANG WPS
(WELDING PROCEDURE SPECIFICATION)


Langkah-langkah dalam merancang WPS:

1.       Drawing
platform
      Check drawing yang ada. Check jenis material yang dipakai dalam welding process. Jenis material tersebut termasuk Group apa (Group I, II, III, IV).
Tensile strength dari material, Welding Process yang digunakan, AWS Specification, Electrode Classification.
Jenis Material/Base Metal yang digunakan mengacu pada code, code yang dipakai harus edisi terbaru. Misala dipakai AWS D1.1.
Untuk Base Metal, standard yang dipakai AWS D1.1 Table 3.1.
Check Thickness material, Edge Preparation, Joint Position, Joint Type.
Check Welding Symbol yang dipakai untuk menentukan Edge Preparation, Joint Type, Sudut Bevel (Angle Groove).

2.       PWPS (Preliminiary Welding Procedure Specification)
Data material yang ada dalam drawing dibuat dalam PWPS. Dalam PWPS memiliki kepala surat yang berisi: Project Name, Form No, Document No, Revision No, Supporting PQR No, Date, Page No, PWPS No.
Untuk Joint Design harus digambarkan dan ditulis thickness material, groove angle, root gap, root face dan digambarkan juga Welding Sequence.
Check Parameter Electrical antara lain Range Ampere & Range Voltage (root, hot, fill, capping), Polarity, Travel Speed, Heat Input.
Check Consumable, yaitu: Type, Class, AWS Specification, Size Electrode (Diameter Electrode).
Check Welding Process, yaitu: Joint Position, Side (root, hot, fill, capping), No Weld Pass.
Untuk Consumables, keterangan yang ditulis sesuai dengan welding process yaitu: Flux yang digunakan, Shield Gas, Flow Rate, Back Purge, Stick Out (root), Stick Out (fill), Consumable Treatment.
Consumable Batch No, keterangan berupa: Electrocde No, Nozzle Diameter, Wire Feeder.
Thermal Treatment, keterangan yaitu: Preheat, Temperature Check Methode, Max Interpass Temperature.
PWHT, keterangannya: Thickness, Temperature, Time.
Pada kolom Completion of Procedure harus ada antara lain: Prepared by, Reviewed by, Approved by, Client Representative (3rd Party)
Technique, keterangannya: Position Qualified, Weld Progression mengacu pada AWS D1.1 Table 4.1
Untuk NDT keterangannya: Test Methode yang dipakai Visual Inspection, MPI, DPI, RT, UT dilakukan 100% dengan Standard AWS D1.1 Table 6.1
Untuk Mechanical Test, Test Methode berupa Tensile Test, Root Bend, Side Bend, Face Bend dengan Standard AWS D1.1 Table 4.2
Lokasi Specimen Test harus digambarkan untuk menentukan lokasi specimen test diambil sehingga dapat memperkuat bukti.
Pada pelaksanaan Mechanical Test harus disaksikan Client dan direcord.

3.       Welding as PWPS
      test coupon
Data-data PWPS dipakai sebagai panduan dalam welding process. Semua data yang ada dalam welding process dicatat dalam Procedure Qualification Record (PQR). Range Ampere dan Rang Voltage yang didapat dalam proses welding pada Root, Hot, Fill, Capping harus direcord. Begitu juga Travel Speed, Heat Input, Diameter Electrode harus direcord.

4.       Setelah Proses Welding selesai maka dilakukan Inspeksi yang meliputi:  
a.       Visual Inspection, dilakukan 100% dan direcord dalam PQR, apakah data yang didapat Accept atau Reject sesuai dengan AWS D1.1 Table 6.1
b.       NDT, antara lain: MPI (Carbon Steel), DPI (Stainless Steel), RT, UT. Semua data direcord dalam PQR, Accept atau Reject sesuai dengan AWS D1.1 Table 6.1. Pelaksanaan NDT dilapangan tidak harus 100%, sesuai dengan kebutuhan, lokasi welding (primer member atau tidak) dan permintaan Client.
Kemudian dilakukan Mechanical Test, Standard yang dipakai AWS D1.1 Table 4.2. Pelaksanaannya harus disaksikan Client Representative.
Hasil yang didapat Accept atau Reject harus direcord dalam PQR. Bila Accept maka hasil welding dianggap OK, bila Reject maka harus dilakukan tes ulang ataupun repair. Bila hasil tes benar-benar Reject maka harus dilakukan proses welding ulang.
Setelah hasil Visual Inspection, NDT, Mechnical Test memenuhi Standard maka hasil yang dipakai dapat dipersiapkan untuk menjadi WPS dan harus dapat Approval oleh pihak yang berkepentingan.
Mechanical Test biasanya mengacu pada Client Spec, bila Client meminta Mechanical Test tambahan maka harus dilakukan walaupun tidak terdapat dalam Standard karena Client Spec merupakan Standard tertinggi.
Bila Client Spec meminta Hardness Test biasanya dilakukan juga Macro Test karena kedua tes tersebut sejalan.

5.       Data yang sudah Accept dalam PQR dipersiapkan menjadi WPS.
Dalam WPS memiliki kepala surat yang berisi: Project Name, Form No, Document No, Revision No, Supporting PQR No, Date, Page No, WPS No, Material Spec.
Untuk Joint Design harus digambarkan dan ditulis thickness material, groove angle, root gap, root face dan digambarkan juga Welding Sequence beserta jumlah bead.
Untuk Thickness Range dan Pipe Diameter qualified mengacu AWS D1.1 Table 4.2.
Untuk Technique: Position qualificataion mengacu AWS D1.1 table 4.1. Harus ditulis juga Weld Progression, String/Weave, Max Weld Bead, Interpass Cleaning.
Pada Weld Pass Detail: No, Side (root, hot, fill, capping), Position
Electrode Description: Type, Class, AWS Spec, Size.
Welding Parameter: Ampere Range & Voltage Range dibuatkan nilai rata-rata untuk lokasi pass, kemudian nilai rata-rata per lokasi pass dalam PQR dihitung mengacu AWS D1.1 Table 4.5. Polarity, Travel Speed, Heat Input harus direcord.
Untuk Consumables, keterangan yang ditulis sesuai dengan welding process yaitu: Flux yang digunakan, Shield Gas, Flow Rate, Back Purge, Stick Out (root), Stick Out (fill), Consumable Treatment.
Consumable Batch No, keterangan berupa: Electrocde No, Nozzle Diameter, Wire Feeder.
Thermal Treatment, keterangan yaitu: Preheat, Temperature Check Methode, Max Interpass Temperature.
PWHT, keterangannya: Thickness, Temperature, Time.
Pada kolom Completion of Procedure harus ada antara lain: Prepared by, Reviewed by, Approved by, Client Representative (3rd Party).

6.       Setelah semua data Benar dan mendapat Approval dari pihak-pihak yang berkepentingan maka data tersebut telah Sah menjadi WPS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar